Seputar Tokenomics

Total Token Supply

Jumlah token yang ada saat ini (baik di dalam sirkulasi maupun yang dikunci), tidak termasuk token yang sudah di-burn.

Max Token Supply (Hard Cap)

Jumlah maksimum token yang dapat diluncurkan atau di-minting oleh sebuah project.

Max Token Supply (Soft Cap)

Jumlah token atau nominal USD yang diperlukan agar sebuah project dapat berjalan dengan minimum viable product (MVP) terlebih dahulu.

Circulating Supply

Jumlah token yang ada di sirkulasi saat ini dan siap untuk diperjualbelikan di market.

Selalu invest pada project yang circulating supply-nya lebih dari 50% karena melambangkan level likuiditas dari project tersebut.

Market Capitalization

Market Cap = Harga Token x Circulating Supply

Fully Diluted Market Cap (atau disebut juga Fully Dilluted Valuation/FDV)

Nilai Teoritis Market Cap jika supply maksimum token sudah tercapai dan ada di dalam sirkulasi semua. Nilai ini merupakan indikator valuasi yang lebih baik daripada Market Cap.

Allocation & Distribution

a. Fair Launch

Token dapat ditambang, didapat, dimiliki, dan diatur oleh komunitas langsung tanpa early access, pre-mine, atau alokasi token.

b. Pre-Mine

Sejumlah token di-minting, lalu didistribusikan sebelum project diluncurkan ke publik. Token yang di-minting dialokasikan kepada para VC sebagai investor awal, dan juga kepada para founder dan tim selama masa pengembangan awal.

Di dalam Pre-Mine terdapat istilah Vesting, yang menunjukkan bagaimana token akan dialokasikan dalam beberapa periode waktu.

Ada 2 jenis tipe Vesting:

  • Reverse Vesting

Membatasi kesempatan bagi para VC, founder, dan tim untuk melikuidasi atau menjual tokennya.

Sebuah project dapat mempersingkat periode vesting-nya, misal hanya 2 tahun, namun token baru dapat dijual seluruhnya setelah 4 tahun. Tokens yang sudah di-unlocked setelah 2 tahun ini dapat diarahkan ke staking atau hal lainnya, sebelum dapat dijual di tahun ke-4.

  • Normal Vesting

Token dikunci di dalam smart contract dengan periode waktu yang sudah ditentukan, misalnya 3-4 tahun periode vesting.

Founder dan tim dapat menentukan untuk mengunci beberapa persen dari jumlah token, kemudian di-unlock secara berkala semisal 20% selama 6 bulan, 30% setelah 1 tahun, dan 50% sisanya di tahun kedua.

Di sini, umumnya ada cliff period dimana para VC, founder, dan tim harus menunggu terlebih dahulu sampai dinyatakan fully vested sesuai dengan periode waktu yang sudah ditentukan, atau dapat juga di-set up berdasarkan project milestone tertentu, atau menggabungkan periode waktu dan project milestone secara bersamaan.

Di sini para VC, founder, dan tim dapat langsung menjual token-nya ketika token sudah di-release ke mereka.

Model - Model Token

a. Inflationary

Token akan di-minting secara terus menerus (tidak ada max supply) sesuai dengan tingkat inflasi yang ditentukan.

b. Deflationary

BTC adalah contoh aset deflationary dimana supply-nya sudah dibatasi maksimum berjumlah 21 juta BTC.

Aset deflationary mungkin memberikan insentif lebih kepada para holder-nya, namun ada kemungkinan penggunaannya akan terbatas di ekonomi karena lebih cenderung menjadi store of value.

Beberapa aset deflationary bahkan ada yang menerapkan token burning untuk menaikkan harganya.

c. Asset-Backed Model

Stablecoins seperti USDT, USDC, BUSD adalah beberapa contoh aset yang di-pegged dengan fiat value USD.

d. Dual Token Model

Biasanya digunakan untuk “melangkahi” regulasi atas peraturan ICO di beberapa negara.

Salah satu token digunakan untuk keperluan pendanaan dan token lainnya sebagai token utilitas.